Detail Pelatihan

Nama Pelatihan
WORKSHOP EARLY WARNING SYSTEM DAN CODE BLUE GELOMBANG 4 (WS.EWS&CODEBLUE.4)

Jenis Peserta
Pegawai RSUP Dr Kariadi

Metode
Luring

Harga
Rp. 0

Kuota Peserta
90 (Terisi : 83/90)

Periode Pendaftaran
29 Agustus 2024, Jam 07:30 WIB
s.d. 19 September 2024, Jam 16:00 WIB

Periode Pelaksanaan
19 September 2024, Jam 07:30 WIB
s.d. 19 September 2024, Jam 16:00 WIB


Deskripsi Pelatihan

Henti jantung adalah suatu kondisi fatal yang dapat mengancam nyawa apabila tidak ditangani dengan segera, yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak hanya terjadi pada pasien, tetapi juga pada keluarga pasien, pengunjung atau bahkan karyawan rumah sakit. Kejadian henti jantung di dalam rumah sakit perlu diberikan perhatian khusus karena berkaitan dengan penyebab mortalitas yang tinggi, juga sebagai sistem deteksi dini apabila ada penurunan kondisi pasien dan respons Rumah Sakit dalam menghadapi kejadian henti jantung.

Pengenalan dini dari penurunan kondisi pasien dan pencegahan kejadian henti jantung adalah komponen pertama dari rantai keselamatan “Chain of survival”. Sistem pencegahan ini penting mengingat banyaknya kegagalan rumah sakit dalam mengenali secara dini gejala dan penurunan kondisi pasien, atau bereaksi lambat untuk mencegah kejadian henti jantung. Ada beberapa kriteria fisiologis yang dapat dikenali sedini mungkin tanda-tanda perubahan status pasien menjadi kritis. Hal ini dapat diketahui dengan Early Warning System (EWS).  Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini sebagai gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk sehingga dapat menjadi isyarat untuk mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya. Dan apabila pasien sudah dalam tahap henti jantung maka komponen berikutnya adalah dengan mengaktifkan sistem Code Blue. Code Blue merupakan suatu sistem yang dibentuk oleh rumah sakit dan memiliki tugas menangani pasien dalam kondisi henti nafas serta henti jantung.

Terjaminnya kualitas mutu pelayanan dalam pengelolaan pasien kritis maupun pasien yang mengalami perburukan sampai henti jantung tidak terlepas dari peran SDM (Sumber Daya Manusia), sarana prasarana yang tersedia serta proses evaluasi dan monitoring dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu perlunya pelatihan ini dengan harapan untuk meningkatkan kemampuan penanganan korban dengan henti jantung yang terstruktur dan terkoordinasi untuk diimplementasikan di RSUP Dr. Kariadi.